
Dua atlet unggulan dari Indonesia dalam cabang olahraga panjat tebing, yaitu Desak Made Rita Kusuma Dewi (perempuan) dan Kiromal Katibin (laki-laki), telah berhasil maju ke tahap akhir kompetisi pace hiking pada turnamen IFSC Global Cup Wujiang tahun 2025. Mereka mendapatkan kualifikasi setelah menembus posisi teratas di antara 16 peserta yang lain pada hari Jumat tanggal 25 April.
Desak Made menjadi atlet Indonesia pertama yang mengamankan tempat di babak ultimate IFSC Global Cup Wujiang 2025. Dia berada di posisi kedua dalam tahap kualifikasi dengan mencatatkan waktu tercepat sebesar 6,379 detik.
Waktu tersebut lebih cepat dibandingkan atlet-atlit yang meraih medali di Olimpiade Paris 2024, termasuk Aleksandra Miroslaw (dari Polandia dengan waktu 6,434 detik), Deng Lijuan (dar Tiongkok mencatat waktu 6,426 detik) serta Natalie Kalucka (juga dari Polandia dengan pencapaian 6,501 detik). Hanya saja, Desak tertinggal sedikit pada kecepatan dibandingkan peserta asal Korea Selatan, Jimin Jeong, yang memiliki rekaman waktu optimum sebesar 6,363 detik.
Nasib pilu menimpa Susan Nurhidayah dan Puja Lestari, kedua atlet Indonesia tersebut tidak berhasil menyusul jejak Desak Made Rita karena mereka tersingkir sebelum mencapai babak ultimate, terlempar dari posisi 16 besar.
Susan Nurhidayah menduduki peringkat ke-24 dengan waktu tercepat 7,572 detik, sementara Puja Lestari berada di posisi ke-27 dengan catatan 7,716 detik di Fenhu Tradition and Sports activities Heart, Wujiang, Tiongkok.
Selanjutnya, pada kategori putra, Kiromal Katibin pun berhasil maju ke babak ultimate IFSC Global Cup Wujiang 2025 secara individu. Ia mendapatkan kesempatan ini karena menempati posisi ketiga dengan catatan waktu tertinggi yaitu 4,964 detik.
Kiromal Katibin hanya unggul sedikit dari peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024, Sam Watson yang ada di puncak dengan waktu tercepat sebesar 4,76 detik serta atlet tuan rumah Lengthy Jianguo yang mencatatkan waktu 4,874 detik.
Pada saat bersamaan, atlet unggulan Indonesia lainnya yang sukses menyabet medali emas dalam lomba panjat tebing Olimpiade Paris 2024, yakni Veddriq Leonardo, malah tidak dapat maju ke babak ultimate. Ia menempati posisi ke-17 dengan catatan waktu tertinggi sebesar 5,201 detik.
Veddriq Leonardo harus menggigit jarinya dan hanya bisa berperan sebagai penonton dalam babak ultimate bersama perwakilan Indonesia lainnya, yakni Alfian Muhammad Fajri. Alfian pun ikut tersingkir setelah finis di posisi ke-20 dengan catatan waktu tercepat sebesar 5,26 detik.
Berikutnya, Desak Made Rita dan Kiromal Katibin akan mengikuti pertandingan terakhir pada kategori kecepatan di Fenhu Cultural and Game Heart, Wujiang, pada hari Sabtu tanggal 26 April pukul 19:30 waktu lokal. Keduanya akan berkompetisi melawan 15 peserta lain guna merebut posisi sebagai juara.
Di luar Kiromal Katibin dan Desak Made Rita, Indonesia juga memiliki seorang atlit lain yang bakal tampil lagi dalam ajang IFSC Global Cup Wujiang 2025 hari ini. Dia adalah Sukma Lintang Cahyani yang bertanding di kategori lead.
Lintang menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang maju ke babak semifinal setelah menyelesaikan tahap kualifikasi di urutan ke-22 dengan nilai 21,66. Pertandingan ini akan dimulai pada jam 15.00 waktu lokal. Untuk dapat tampil dalam putaran akhir, Lintang perlu end di antara delapan besar babak semifinal.