
–Legenda Liverpool Graeme Souness menyoroti Manchester United, mengatakan bahwa The Pink Devils tidak pernah memperhatikan kritik yang datang dari mantan pemain mereka, Cristiano Ronaldo. CR7 sebelumnya telah memberikan kritik tajam terhadap Manchester United.
Sayangnya, kritikan tersebut tidak diberi perhatian yang cukup dan sekarang Setan Merah malahan hanya berputar-putar di tempat. Sebelum ia hengkang dari Manchester United pada Januari 2023 untuk bergabung dengan Al Nassr, Ronaldo pun mengutarakan pendapatnya secara terbuka kepada wartawan kondang, Piers Morgan.
Dalam percakapan tersebut, Ronaldo mengkritik beberapa hal di Manchester United, termasuk infrastruktur pelatihannya yang tetap sama sejak tahun 2003 dan pandangan pengurus tim yang cenderung lebih fokus pada laba daripada pencapaian olahraga. Ia juga menyindir sifat anak empu para pemain junior yang kurang hormat kepada senior. Tidak hanya itu, ia merasa dukungan untuk atlet-atletnya masih kurang serta banyak keputusan membership yang dia anggap keliru ketika memilih manajernya.
Graeme Souness menyentuh kritik itu. Dia berpendapat bahwa Manchester United harus mengambil pelajaran dan melakukan penilaian atas pesan yang disampaikan Cristiano Ronaldo.
“Saat Ronaldo kembali ke Outdated Trafford, ia menjadi teladan very best untuk para atlet lainnya. Ia merupakan profesional sejati, seseorang yang senantiasa menginginkan standar tinggi baik pada dirinya maupun lingkungannya,” katanya seperti dilansir dari
Day by day Mail
.
“Saat sepuluh tahun terakhir ini, sejak Sir Alex Ferguson pensiun, MU kurang memiliki figur profesional berpengalaman yang dapat mengarahkan tim,” jelas Souness.
Saatinya, Manchester United benar-benar mengalami kendala dalam upaya mereka untuk kembali berdiri sebagai salah satu kekuatan terdepan di Liga Inggris. Meskipun Erik ten Hag berhasil menyumbangkan dua trofi yakni Piala FA dan Carabao Cup, sebagian besar penggemar MU masih merasa bahwa pencapaian tersebut belum mencukupi.
Souness berpendapat bahwa kritik yang diemukakan Cristiano Ronaldo ternyata beralasan. Keadaan Manchester United pasca keluarnya Ronaldo juga tidak tampak mengalami peningkatan yang mencolok.
Merupakan ketidaksopanan terhadap para pemegang kendali di Outdated Trafford jika mereka mengabaikan Ronaldo, ujar Souness.
“Lebih dari dua tahun telah berlalu sejak Ronaldo meninggalkan tim, dan Anda bisa melihat sendiri, tak terjadi peningkatan sedikit pun, bukan?” kata pria yang pernah membawa Liverpool memenangkan lima titel Liga Inggris tersebut.
Kedatangan kedua Cristiano Ronaldo di Manchester United ternyata berkesudahan dengan rasa pahit. Akan tetapi, pemain dari Portugal tersebut tak pernah merasa penasaran atau minta maaf karena telah memutuskan untuk kembali ke Outdated Trafford.
Ronaldo melanjutkan karirnya dengan memperkuat lagi kostum MU di awal musim 2021 setelah direkrut dari Juventus. Kesepakatan switch tersebut cukup membuat keheranan bagi sebagian orang, terlebih Ronaldo masih bermain gemilang untuk Juventus atau sering disebut juga sebagai Bianconeri.
Kedatangan dia menimbulkan ekspektasi tinggi untuk para penggemar MU, terlepas dari usianya yang tak membatasi kepiawaiannya sebagai penyerang. Namun sayangnya, musim keduanya di klub tidak berlangsung lancar.
Diketahui bahwa Ronaldo diyakini menimbulkan gangguan dalam keseimbangan tim yang telah mapan sejak kehadirannya, terlebih saatMU sedang bergantung pada Bruno Fernandes dan Marcus Rashford.
Keadaan menjadi lebih kompleks dengan kedatangan Erik ten Hag sebagai sang pemimpin tim baru. Konflik antara Ronaldo dan sang pelatih dari Belanda ini berlangsung panjang sampai akhirnya bintang Portugal itu memutuskan untuk pindah ke Al Nassr di bulan November tahun 2022, terlebih lagi dia sering kali duduk di bangku cadangan.
Stress between Ronaldo dan the membership reached its height following an interview with Piers Morgan, inflicting important anger amongst many MU lovers directed at him.
Walaupun perpisahan dengan Manchester United terjadi dalam keadaan kurang menggembirakan, Ronaldo tidak memendam rasa benci. Bahkan, dia berharap bahwa tim lamanya tersebut dapat meraih kesuksesan lagi di masa depan.
“Yang perlu saya sampaikan telah disampaikan dan dikerjakan sehingga urusan pun terselesaikan. Namun jika memungkinkan, izinlah saya berbicara dengan jujur; saya senantiasa mengharapkan hal terbaik bagi Manchester United serta diri sendiri. Saya harap mereka dapat menjadi salah satu tim paling hebat kembali dan tentu saja, Anda pasti mengetahui betapa besar cinta saya pada klub ini. Saya tidak termasuk jenis orang yang bisa melupakan masa lalunya,” ungkap Ronaldo saat melakukan sesi wawancara dalam Podcast Rio Ferdinand.
“Senang rasanya kembali ke tempat itu. Saya merupakan salah satu pemain pencetak gol terbanyak di sana. Banyak prestasi luar biasa telah saya capai bersama tim… Penampilan saya sangat memukau,” katanya.
Selama masa kedua bermain untuk Manchester United, Cristiano Ronaldo berhasil menjaringkan 27 kali gol dari overall 54 laga yang dijalani.