
– Kendala dalam hidup untuk orang dewasa adalah bertarung melawan identitas pribadi mereka sendiri, sering kali banyak dari mereka mengalami beragam tekanan yang membuatnya susah menjaga jati diri.
Sebagaimana dikutip dari situs Pijar Psikologi pada hari Sabtu (25/04), “Jalannya perjuangan tertinggi di sepanjang hayat ialah mencari jati diri. Jalannya yang paling mendalam dalam hidup ini adalah merasakan hilangnya identitas sendiri. Sementara itu, jalannya kehidupan yang paling memuaskan serta dipenuhi rasa bersyukur merupakan saat menemukan kembali asalmula.”
Kehilangan identitas diri dapat pula dipicu oleh ekspektasi yang tak sesuai realita, misalnya ketika menghadapi kegagalan karir, pengkhianatan dari sahabat terdekat, perpisahan asmara, ataupun perselisihan dengan keluarga. Ke bahagiaan yang selama ini diimpikan pun hanyalah semacam janji kosong atau sekadar bunga tidur.
Namun penting untuk dicatat bahwa ini adalah sebuah proses dan tidak menjadi akhir dari semua hal. Menurut artikel dari situs internet Non-public Branding pada hari Sabtu, tanggal 25 April, individu yang sudah menemukan identitas aslinya lagi ketika memasuki masa pertengahan hidupnya cenderung mengambil 6 langkah ini:
1. Mereka mengizinkan dirinya berkembang melebihkan masa lalunya.
Bagian paling menantang dari merombak kehidupan bisa jadi adalah meninggalkan identitas yang sudah kita bangun sendiri. Anda mungkin telah menyita banyak tahun untuk dikenal sebagai “pribadi yang handal”, “istri sempurna”, “cerita sukses bisnis”, atau gambaran diri superb yang sering kali diproyeksikan oleh orang lain kepada kita.
Namun saat Anda merasa melewati identitas lama tersebut, hal itu dapat menjadi menakutkan dan membingungkan. Akan tetapi, bagi orang-orang yang mengenali kembali jatidiri mereka pada masa pertengahan kehidupan, mereka sudah mulai belajar untuk menyikapi rasa tidak nyaman ini.
2. Mereka lebih memilih kemajuan dibandingkan dengan kenyamanan.
Kenikmatan dirasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan, namun seringkali tidak membawa pergeseran signifikan. Seseorang yang memulai petualangan baru saat berada dalam tahap pertengahan kehidupannya akan merasakannya, dan siap untuk meninggalkan kenyamanan singkat demi pencapaian jangka waktu lebih lama.
Mungkin itu tampak seperti berpindah ke sebuah kota baru tempat mereka tak kenal siapun, kembali ke sekolah dengan dipagari oleh teman sebaya yang setengah lebih muda dari mereka, ataupun mendirikan bisnis tanpa ada janji pasti akan kesuksesannya.
Perkembangan mungkin terasa kurang menyenangkan. Namun, rasa nyaman takkan merubah kehidupan Anda. Mereka yang mulai memahami identitas asli mereka saat berusia lanjut pun pernah merasakan ketakutan namun tetap bertindak.
3. Mereka rela membohongi orang lain
Para individu yang menyadari kembali dirinya perlu menerima hal tersebut. Mereka mengakhiri gaya hidup mereka hanya demi mendapatkan pengakuan orang lain dan justru memulai sebuah kehidupan yang tulus serta mengingat bahwa langkah ini tidak bisa disebut sebagai sikap egois.
Sebagaimana disampaikan oleh Brené Brown: “Keberanian dalam membatasi sesuatu berkaitan dengan kemampuan kita untuk mencintai diri sendiri, meskipun hal itu mungkin membuat orang lain merasa letdown.”
4. Mereka bertanggung jawab atas keputusan yang mereka ambil.
Sangat sederhana untuk mengkritik situasi, pekerjaan, metode pendidikan orangtua, atau bahkan ikatan dengan pasangan. Namun, mereka yang merenungkan identitasnya pada masa pertengahan hidup akan terus-menerus memeriksa refleksi di matahari dan berkata, “Bagaimana peranan saya dalam masalah ini? Apakah ada tindakan lain yang dapat saya ambil saat ini?”
Semua ini berkaitan dengan mengambil kembali kekuatan pribadi. Tanggung jawab artinya tidak lagi menanti situasi superb, serta berhenti mengandalkan perubahan dari orang lain sebelumnya.
5. Mereka menanyakan hal-hal yang lebih tepat
Saat seseorang menemui titik putusannya, tindakan paling nekat yang bisa dilakukannya adalah merenungkan kembali standar biasa mereka. Sebalinya dari pertanyaan, “Bagaimana pendapat orang lain?” menjadi, “Apakah ini sesuatu yang akan menyebabkan rasa bangga dalam hatiku?”
Pencarian kembali akan identitas diri tidak bermula dari sebuah pekerjaan baru ataupun tempat tinggal baru. Proses itu justru berawal pada deretan pertanyaan baru; yang mana bertujuan untuk mentransfer perhatian dari rasa takut kepada peluang potensial.
6. Tindakan mereka terkesan kacau dan kurang sempurna.
Saat melaju maju, meskipun terkadang dengan rasa gugup dan keraguan, kamu sedikit demi sedikit mengembangkan keyakinan dalam dirimu. Kau menunjukkan kepada diri sendiri kemampuan untuk bertahan melewati ketidakknyamanan serta merancang hal-hal baru dari situasi tersebut.
Inilah hasil daripada proses rediscovery tersebut. Tidak ada perencanaan raksasa, tak adanya waktu superb, dan hanyalah keberanian yang konsisten namun kurang sempurna.